Terumbu Karang dan Kelangsungan Hidup Manusia


"Rugi kalau perempuan nggak suka makan ikan."

Sampai sekarang, saya masih ingat pernyataan dosen saya tersebut. Bahwa rugi kalau ada perempuan yang nggak suka makan ikan.

Kenapa rugi?

Buat ibu-ibu yang pernah melahirkan, mungkin sebelum pulang ke rumah disarankan oleh Dokter atau Bidan untuk konsumsi ikan setiap hari agar luka jahitan setelah melahirkan bisa cepat kering dan sembuh. Bener, nggak? 

Dokter atau Bidan nggak asal menyarankan, karena memang kandungan protein dalam ikan sangat bagus untuk mempercepat penyembuhan luka. Termasuk luka jahitan setelah operasi caesar maupun melahirkan secara vaginal.

Selain karena kandungan pada ikan sangat bagus untuk kesehatan pasca melahirkan, ikan juga merupakan sumber protein hewani dan omega 3 yang mudah didapat dan harganya relatif terjangkau.


Semenjak pandemi ini pun, masyarakat Indonesia disarankan untuk lebih sering mengkonsumsi ikan oleh salah satu Dokter Indonesia. 

Dikutip dari situs https://kkp.go.id, pada data 2019 lalu, Indonesia merupakan negara dengan urutan nomor 2 sebagai penghasil ikan terbesar di dunia dengan jumlah produksi 24 juta ton per tahun. Tentu hal tersebut menjadi salah satu poin plus untuk masyarakat Indonesia.

Namun, bukan hal yang nggak mungkin jika suatu hari nanti kita kesulitan mencari ikan karena produksinya menurun.

Salah satu penyebab berkurangnya produksi ikan adalah karena rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem laut.

Manfaat Terumbu Karang untuk Kelangsungan Hidup Manusia

  • Bermanfaat untuk meminimalisir dampak dari badai yang ditimbulkan oleh ombak besar
  • Menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar dikarenakan terumbu karang menghadirkan daya tarik tersendiri sehingga memungkinkan wisatawan berdatangan 
  • Menjadi tempat hunian bagi flora dan fauna laut sehingga produksi ikan menjadi lebih banyak
Jika terumbu karang rusak, maka akan berdampak buruk terhadap ekosistem alam dan kelangsungan hidup manusia, seperti mengakibatkan berkurangnya populasi ikan yang bisa menyebabkan berkurangnya tangkapan nelayan.

Penyebab Rusaknya Terumbu Karang

Rusaknya terumbu karang dapat disebabkan oleh eksploitasi terumbu karang oleh manusia untuk dijadikan bahan baku kapur dan oleh-oleh, pencemaran limbah rumah tangga, penangkapan ikan secara ilegal, hingga perubahan iklim.

Penyebab kerusakan terumbu karang, semuanya dapat dicegah.Termasuk yang disebabkan perubahan iklim.

Dilansir dari Wikipedia, perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Bentuk perubahan berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca. Penyebab utama terjadinya perubahan iklim yaitu pemanasan global

Teman-teman mungkin juga sering merasakan, tadinya cuaca sangat panas, tapi nggak lama kemudian tiba-tiba turun hujan.
Sumber: Komik "Aku dan Perubahan Iklim" dari http://ditjenppi.menlhk.go.id 

Nah, hal tersebut merupakan salah satu contoh dampak nyata dari perubahan iklim yang sering saya rasakan. 

Selain itu, bumi menjadi lebih panas, curah hujan yang tinggi, banjir yang sering melanda Indonesia, kemarau yang panjang, juga merupakan dampak dari perubahan iklim yang sering kita alami.

Faktor Perubahan Iklim

Mengutip dari website http://ditjenppi.menlhk.go.id, penyebab perubahan iklim adalah efek Gas Rumah Kaca yang terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan lain sebagainya yang disebabkam oleh aktivitas manusia seperti membakar sampah, tidak memilah sampah dengan baik, penggundulan hutan, penggunaan listrik yang berlebihan yang akhirnya menyebabkan berubahnya komposisi dari atmosfer global.

Sumber: IndonesiaBaik.id


Ilustrasi terjadinya pemanasan global
Sumber: Komik "Aku dan Perubahan Iklim" dari http://ditjenppi.menlhk.go.id 


Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Namun, konsentrasi Gas Rumah Kaca yang semakin meningkat, membuat lapisan atmosfer menjadi tebal dan lapisan yang terperangkap di atmosfer bumi menjadi semakin banyak sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi yang disebut dengan pemanasan global. 

Sumber: IndonesiaBaik.id

Pengendalian Perubahan Iklim

Aksi perubahan iklim dikategorikan menjadi empat bagian utama:


Bagi saya pribadi, ada hal-hal yang biasa saya lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. 
  • Memilah sampah dengan melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu mengurangi penggunaan sampah sekali pakai, memakai kembali, dan mendaur ulang sampah. Setiap dua minggu sekali, saya rutin mengirim sampah yang bisa didaur ulang ke Layanan Pengelolaan Limbah, semata-mata agar tidak terjadi penumpukan sampah di TPA untuk mengurangi emisi sampah yang menyebabkan efek Gas Rumah Kaca
  • Menghemat pemakaian listrik. Selalu mencabut aliran sumber listrik ketika selesai dipakai
Bagaikan efek domino. Dari kerusakan kecil yang manusia perbuat, nyatanya mampu mengancam kelangsungan hidup manusia. 

Namun, sekecil apa pun aksi #UntukmuBumiku yang kita lakukan, ketika kita  #TeamUpforImpact mengendalikan perubahan iklim, insyaAllah akan menghasilkan dampak yang luar biasa.

Mari kita bekerja sama untuk mengurangi dampak perubahan iklim! 

Kalau teman-teman, apakah ada langkah kecil untuk mengurangi dampak perubahan iklim? 

Sharing, yuk, di kolom komentar! 
"Bumi bukanlah warisan dari nenek moyang kita. Melainkan kita meminjamnya dari anak cucu kita - Unknown
Salam, 

1 komentar

  1. Setuju, kegiatan sekecil apapun bermanfaat untuk menjaga lingkungan hidup kita

    BalasHapus

Welcome to my second home, dan terima kasih sudah mampir ke rumah.