Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan kulinernya. Banyak aneka macam kuliner nusantara yang ada di Indonesia. Dari tiap daerah, pasti mempunyai makanan khas daerah nya sendiri.
Dengan banyaknya ragam kuliner nusantara yang ada di Indonesia, kita bisa bebas memilih hidangan apa yang enak dimasak untuk makan besok.
Salah satu ciri masakan khas nusantara adalah dengan menambahkan santan kelapa pada makanan. Misalnya Soto Betawi, Sayur Lodeh, Rendang Daging, Bubur Kacang Ijo, Bubur Sumsum, Nasi Uduk, dll.
Banyak makanan khas nusantara dari berbagai daerah yang menyajikan makanan dengan campuran santan kelapa. Tujuannya, selain membuat rasa lebih enak juga bisa sebagai pengganti, misal sebagai pengganti susu bagi yang alergi terhadap susu sapi.
Sebelum membeli santan kelapa untuk makanan yang akan dimasak. Perlu cermat dan hati-hati. Salah pilih kelapa, bisa mempengaruhi hasil masakan, lho! Masakan bisa jadi cepet basi atau malah rasanya tidak sesuai yang diinginkan.
Lebih aman sih beli kelapa yang sudah dikupas dari pasar, lalu parut dan peras sendiri di rumah.
Menurut Chef Vania Wibisono, ciri-ciri santan yang bagus adalah :
🌴 Tidak bau tengik
🌴 Rasanya gurih dan sedikit manis
🌴 Tidak pecah/memisah ketika dimasak
Saya juga termasuk yang cukup sering menggunakan santan kelapa untuk masak. Tapi saya lebih sering untuk makanan manis, misalnya bubur kacang ijo.
Biasanya saya beli kelapa dari pasar dan minta diparut di tempat, jadi di rumah tinggal peres. Pengennya sih diperes di tempat juga biar praktis, tapi ko saya ragu-ragu sama hygiene nya.
Sebenarnya parut di tempat juga ga menjamin kebersihannya. Karena kita ga tau, seberapa sering mesin parutnya dicuci. Apalagi kondisi pasar yang sungguh terbuka. Karena ga punya parutan manual, pilih yang cepet aja deh.
Kenapa saya ga memilih santan instan kemasan? Karena suami ga terlalu percaya sama rasa santan instan. Menurut suami, hasil masakan pakai santan instan rasanya ga cukup enak.
Jadi selama ini, saya lebih memilih santan kelapa yang dibeli dari pasar daripada memakai santan instan. Tapi kekurangannya beli santan kelapa dari pasar, sisa kelapa yang sudah diparut di tempat malah jadi cepet basi. Padahal langsung dimasukin ke kulkas. Mungkin karena kebersihannya yang kurang terjaga kali, ya.
Tadi pagi, saya bikin bubur kacang ijo dan untuk pertama kalinya memakai santan instan. First impression? Rasanya sama kaya pake santan kelapa asli. Yeayy...
Santan instan yang saya pakai ini adalah Sasa Santan Kelapa yang merupakan produk baru dari Sasa.
Tanggal 20 desember kemarin saya berkesempatan hadir di acara launching produk Sasa Santan Kelapa. Sasa Santan Kelapa ini merupakan varian lain dari Sasa Santan.
Sebelumnya, Sasa mempunyai produk Sasa Santan Bubuk. Dan yang baru ini adalah Sasa Santan Kelapa berbentuk cair.
Keunggulan Sasa Santan Kelapa adalah :
🌴 Citarasa dan aroma santannya sesegar kelapa yang baru diperas
🌴 Kekentalan cairannya seperti santan kelapa asli
🌴 Murni, siap pakai
Sasa Santan Kelapa diproses menggunakan teknologi terbaru yang modern sehingga rasanya aslinya santan. Rasanya lebih gurih karena komposisinya terdiri dari santan kelapa segar (80%) dan air.
Santan Kelapa, selain sebagai penggugah selera, ternyata juga bermanfaat untuk tubuh.
Memang, apa sih manfaat mengonsumsi santan?
🌴Memberikan tekstur pada makanan
🌴Menambah nafsu makan dan selera
🌴Mengandung gizi dan nutrisi :
Kalori : 1 sdm = 120 kalori
Lemak baik : lemak omega 3 dan 6
Sumber kalsium mineral : natrium, kalium, fosfor, zat besi, tembaga
Kaya vitamin : C, B
Sumber protein
Gula sebagai energi
Untuk mendapat manfaat dari santan kelapa yang kita konsumsi, pastinya harus memilih santan kelapa yang bagus dan bebas tercemar dari mikroorganisme.
Nah, Sasa Santan ini diproses secara UHT dan menggunakan air yang bersih dan di dalam ruangan yang benar-benar steril. Jadi sangat bebas dari mikroorganisme.
Sasa Santan Kelapa tersedia dalam ukuran 65 ml serta bisa disimpan di suhu ruangan. Sasa Santan Kelapa bisa bertahan hingga 12-15 bulan selama kemasannya tidak bocor.
Kemarin di acara launching Sasa Santan Kelapa, kami makan siang dengan menu-menu bersantan. Santan kelapanya pake Sasa Santan Kelapa. Rasanya juara, kaya ga pake santan instan.
Soto Betawi |
Ikan Dori Saus Kari |
Salad buah dengan Sasa Santan Kelapa |
Oh, iya, Sasa Santan Kelapa ini sudah matang. Jadi siap pakai, ga perlu dimasak pun ga masalah.
Wah, kalau ada santan instan yang aslinya santan gini sih, ga perlu repot beli-beli kelapa asli. Karena lebih praktis tapi tetap aslinya santan.
Yuk, ikutan juga serunya acara dari Sasa. Caranya tinggal bergabung di Facebook Group Komunitas Kreasi Sasa. Temukan juga inspirasi resep dan tips jitu lainnya di sosial media Kreasi Sasa @Kreasisasa atau kunjungi www.kreasisasa.com
#SasaSantanKelapa #AslinyaSantan #KreasiSasa #BelajarMasak #MasakanRumah
Saya juga suka sasa santan kelapa mbak bikin masakan terasa gurih. Bahkan berkat sasa santan kelapa memasakpun jadi praktis gak pake lama....
BalasHapusIya mba, bener. Bikin praktis dan pastinya ga bakal buang2 sisa santan lagi sih karena ga bakal basi.
HapusDah aku suka gk peka nih dg mana yg namanya santan yg masih seger dan mana yg enggak. Ya udhlah aku pakai santan sasa aja lah yah mbk. Terjamin.
BalasHapusHehe, pilih yg praktis2 aja mba. Saya juga jadi beralih ke sasa instan
HapusWah, sekarang kalau butuh santan buat masak nggak pakai ribet, ya ^^
BalasHapusBener banget mba. Ga pakai ribet dan tetep higienis.
Hapuspraktis ya pakai sasa
BalasHapusPraktis banget mba, hehe
HapusBaru tahu sasa ada yang cairnya, biasanya tahu yang bubuk doang, hehe. Kalau untuk MPASI boleh nggak ya pakai santan yang ini, mba?
BalasHapusIya mba, ini yang baru.
HapusBoleh, mba. Pas dulu masa2 awal MPASI anak saya, saya pakai yg instan juga yg merek "K" karena kalau beli kelapa di pasar buat mpasi saya malah worry.
Kandungannya cuma santan dan air doang, mba. Jadi aman.
Kalau ada yang praktis kayak gini, memasak jadi lebih menyenangkan
BalasHapusYes, mba. Setuju, hehe
HapusSantan suka mahal saat lebaran. Suka beli santan jadi. Enak dan gak pakai lama
BalasHapusGa perlu repot-repot lagi ya, mpo.
Hapus