Ketika sedang dalam masa menyusui, ada fase di mana bayi mengalami pertumbuhan lebih cepat yang biasa disebut sebagai growth spurt.
Growth spurt adalah suatu kondisi di mana bayi mengalami pertumbuhan percepatan sehingga membutuhkan asupan yang lebih banyak yang mengakibatkan pada frekuensi menyusui yang lebih sering dan durasi menyusi yang lebih lama dari biasanya.
Growth spurt bisa terjadi beberapa kali dalam masa pertumbuhannya. Setiap bayi sudah pasti akan mengalami fase ini.
Menurut pakar penelitian, growth spurt biasa terjadi di usia 7-10 hari, usia 2-3 minggu, usia 4-6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.
Walau tiap bayi pasti berbeda tapi sebagian besar bayi akan mengalami ciri-ciri yang sama.
Baca juga: Mengatasi pilek pada bayi
Growth spurt biasanya berlangsung selama 2-3 hari sampai seminggu. Pada masa ini, bayi akan terlihat seperti tidak pernah merasa kenyang sehingga frekuensi menyusui pun menjadi lebih sering serta durasi menyusui menjadi lebih lama.
Ketika bayi mengalami growth spurt, ibu akan merasa kewalahan dan lelah karna harus menyusui bayi dengan jangka waktu yang lebih lama.
Pada saat bayi sedang mengalami growth spurt, tidak sedikit ibu yang merasa kepayahan dan merasa asinya tidak cukup karna bayi menyusu lebih sering sehingga tidak sedikit pula yang membantu asupannya dengan susu formula atau bahkan memberi makanan pendamping asi lebih dini. Padahal, hal ini tidak diperlukan sama sekali.
Bayi growth spurt biasanya sedikit rewel karna akan selalu minta menyusu di tiap jam. Bahkan jam tidur bayi pun akan berantakan lantaran durasi tidurnya yang sebentar dan selalu terbangun untuk menyusu. Pada saat ini lah ibu akan merasa beragam tekanan.
Baca juga: 4 penanganan tidak tepat yang umum dilakukan ketika anak demam
Ada beberapa hal yang perlu ibu persiapkan ketika bayi sedang mengalami growth spurt agar ibu tetap prima menghadapinya :
1. Sediakan selalu makanan dan minuman
Ini salah satu point yang cukup penting. Ibu menyusui pasti akan selalu merasa cepat lapar dan haus. Tapi ketika bayi sedang mengalami growth spurt, rasa lapar dan haus pada ibu menyusui akan melonjak naik.
Untuk itu, sediakan selalu makanan juga minuman setidaknya di kamar ibu agar sewaktu dibutuhkan bisa langsung dimanfaatkan.
2. Menyetok asip
Bagi ibu menyusui yang tidak bekerja, biasanya tidak pernah menyetok asi perah karna bayi dapat menyusu langsung pada ibunya. Tapi, ketika tanda-tanda growth spurt sudah muncul, tidak salahnya ibu mulai menyetok asip sedikit demi sedikit. Agar ibu bisa sedikit istirahat untuk menyusui langsung ketika bayi sedang meminta hak nya dengan menggunakan stok asip yang bisa diberikan oleh ayahnya.
3. Siapkan mental dan positif thingking
Ketika bayi mengalami growth spurt, waktu ibu lebih banyak tersita bersama bayi. Tidak jarang pula beberapa kerjaan ibu tertunda karna harus menyusui. Ketika ibu telah merasa khawatir asinya tidak mencukupi. Maka siapkan mental dan berpikir positif perlu dilakukan.
Baca juga: Ada perjuangan keras di balik tagar #PejuangASI
Menyiapkan mental bahwa ibu pasti bisa melalui fase melelahkan ini serta positif thingking bahwa asi pasti cukup. Karna produksi asi tidak seperti air galon, yang ketika sering diambil akan habis begitu saja. Tapi produksi asi bagai mata air, yang ketika berkurang karena sering diambil maka asi yang diproduksi langsung mengalir lagi mengisi saluran yang kosong.
4. Mengatur emosi
Hal ini sangat penting untuk dilakukan oleh ibu. Karena waktu yang banyak tersita untuk menyusui, ibu akan merasa lelah yang tidak berkesudahan. Maka, mengatur emosi sangat diperlukan. Jika tidak, ibu akan terbawa emosi karna merasa lelah sehingga tidak jarang bayi pun akan menjadi sasaran kemarahan ibu yang sedang lelah.
Atur emosi agar ibu tetap happy walau dalam keadaan penat sehingga ibu dapat tetap menyusui di saat bayi membutuhkan.
Ketika ibu sudah mengetahui gejalanya, 4 point ini bisa ibu lakukan. Karena bayi growth spurt tidak akan merasa kenyang sampai fase ini terlewati.
Untuk itu, ibu menyusui harus mengenali gejala-gejala growth spurt sehingga banyak yang bisa dipersiapkan sejak awal gejala terasa.
4. Mengatur emosi
Hal ini sangat penting untuk dilakukan oleh ibu. Karena waktu yang banyak tersita untuk menyusui, ibu akan merasa lelah yang tidak berkesudahan. Maka, mengatur emosi sangat diperlukan. Jika tidak, ibu akan terbawa emosi karna merasa lelah sehingga tidak jarang bayi pun akan menjadi sasaran kemarahan ibu yang sedang lelah.
Atur emosi agar ibu tetap happy walau dalam keadaan penat sehingga ibu dapat tetap menyusui di saat bayi membutuhkan.
Ketika ibu sudah mengetahui gejalanya, 4 point ini bisa ibu lakukan. Karena bayi growth spurt tidak akan merasa kenyang sampai fase ini terlewati.
Untuk itu, ibu menyusui harus mengenali gejala-gejala growth spurt sehingga banyak yang bisa dipersiapkan sejak awal gejala terasa.
Belum banyak ibu menyusui yang mengetahui tentang fase yang pasti akan dilalui ini. Pada fase ini, banyak ibu menyusui yang hanya mengira asinya sedikit sehingga bayi tidak pernah merasa kenyang.
Karena itu, yuk, cermati dan kenali gejalanya!
Happy breastfeeding
Referensi:
http://anakasisehat.com/2012/11/percepatan-pertumbuhan-growth-spurt/
Ini kualami waktu anak pertamaku bayi. Aku baru tau ternyata namanya growth spurt.
BalasHapusPada jamanku menyusui dulu, 21 th lalu, aku belum kenal istilah ini, tapi mengalaminya. Rasanya? Jadi lelah dan laper bentar2. Haha.
BalasHapusNice tips, kak! ^_^
kalau saya sih mba stock makanan yang banyak untuk saya sendiri karena anak maunya nenen terus sepanjang hari sampai emaknya lemes disedot terus hahaha
BalasHapusBaru tahu pengertian growth spurt, padahal sering dengar. Terima kasih tipsnya ya, Mbak. Bakal berguna suatu saat kalau aku menyusui :)
BalasHapusWah bu bidan.. saya baru tau kalau ada fase seperti ini.
BalasHapusBelum menikah sih haha tapi baca baca info begini seneng aja buat nambah wawasan nanti :D
Waktu anakku growth spurt, mbah2nya yg gak paham malah nyalahin aku, mereka bilang kok disusuin terus, nanti kekenyangan, muntah, dll -_-
BalasHapusWah Informasi yang bagus. Ane jadi Tahu nih Dan kondisi mom Harus Prima untuk memenuhi kebutuhan Asi si kecil
BalasHapusAku belom pernah ngalamin ini langsung mbak ,tapi aku pernah liat keponakanku nyusunya kuat banget. Oh itu namanya growth spurt ya mbak.. ilmu baru lagi nih buat aku ,kelak aku jd seorang ibu.
BalasHapusaku ngalamin juga masa growth spurt, bawaannya lapeer melulu
BalasHapusNgatur emosi itu yang susah.. soalnya kalau anak lagi growth spurt, orang sekitar yang gak tau jadi ikut-ikutan komen.. ASInya gak cukup lah, inilah itu lah. Padahal kita udah cukup lelah ngurus bayi, ketambahan komen orang jadi stres :D
BalasHapusMakasih mba sharingnyaaa
BalasHapusdulu aku ga tahu istilah ini. Nenenin aja terus walau dia sering minta. Yang penting stok makanan buat busui aman karena menyusui itu bikin lapar
BalasHapusIyaa..
BalasHapusAku juga belum tau niih, mba..
Padahal anakku uda dua.
Yang ada, saat anak pertama Growth Spurt...ibuku kasih air tajin laah...pisang kerok laah...dan MPASI yang belum waktunya lainnya.
Tapi trus bayinya anteng.
Haturnuhun ilmunya, mba.
Sekarang jadi tau...
Keinget pas anak2 GS dulu, akunya juga GS makan, nyemil, nyusu terus hahaha
BalasHapusEmak kenyang, anak kenyang deh :D