Tips Mengelola Emosi Positif Bunda Ketika Mengasuh si Kecil

Bismillah.


Selamat Hari Ibu untuk semua Bunda di seluruh Indonesia. Tetaplah berjuang, Bun. Berjuang melakukan program kehamilan, berjuang melahirkan, berjuang menyusui yang benar, berjuang membuat MPASI yang baik, berjuang menghadapi anak yang susah makan, sampai berjuang mengelola emosi kita sebagai seorang Bunda biar selalu terkontrol.


Telat, sih, ngucapin Hari Ibu, but its okey karena bagi saya Hari Ibu bisa dirayakan kapan aja. 


Hari Ibu itu ketika saya bisa me time keluar rumah tanpa anak, bisa tidur siang dengan cukup, bisa jajan makanan favorit, bisa duduk nulis di blog dengan tenang tanpa diganggu anak seperti saat ini, and many more. 


Kenapa? Karena momen serba bisa kaya gitu nggak bisa setiap hari saya rasakan ketika punya anak kecil usia setahun yang lagi aktif-aktifnya dan kepo-keponya. 


Salah satu perjuangan tersulit seorang Bunda adalah berjuang mengontrol emosi.


Berjuang mengontrol emosi, tuh, memang sulit banget, Bun. Setiap hari ada aja hal yang bikin kita pengen marah, sedih, dan stres. Ya wajar banget sebenarnya, karena seorang Bunda juga manusia yang punya perasaan, pastinya sangat bisa merasakan semua emosi.


Tapi gapapa banget kalau kita meluapkan emosi kita. Pengen marah? Silakan! Pengen nangis? Silakan! Justru nggak baik kalau emosi kita hanya dipendam gitu aja.


Tapi perlu diingat, ya, Bunda, emosi yang kita salurkan nggak boleh berlebihan, hanya sewajarnya aja. Keluarkan emosi yang positif ketika mengasuh si kecil.


Pada hari Rabu, tanggal 22 Desember, tepat di Hari Ibu kemarin, saya mengikuti Webinar bersama Pakar dan Sahabat Bunda Generasi Maju dengan tema, "Mengelola Emosi Positif Bunda Dalam Pengasuhan si Kecil".




Materi yang disampaikan Bu Anna Surti Ariani, M.psi., P.si., Psikolog saat webinar kemarin, sangat insightful dan relate banget buat Bunda-Bunda seperti saya.


Banyak sekali yang dibahas oleh Ibu Anna Surti terkait emosi. Mulai dari Pandemi dan Kondisi Bunda, Bunda dan Emosi Bunda, dan Tips Emosi Positif Bunda.


Pandemi dan Kondisi Bunda.

Saat pandemi seperti ini, ternyata lebih banyak yang mengalami efek psikologis daripada efek fisik.


Selama pandemi, gangguan psikologis yang muncul berupa:

  • Fobia

  • Panic buying

  • Binge watching television

  • Gangguan mood

  • Gangguan tidur

  • Depresi

  • Kecemasan

  • Stres

  • Kekerasan dalam rumah tangga


Bagi Bunda yang mempunyai anak kecil, gangguan psikologis akibat pandemi tentu nggak bisa dihindari. Saya merasa banget selama pandemi ini jadi mudah marah dan mudah stres, huhu.


Bunda dan Emosi Bunda

Dari penjelasan Bu Anna kemarin, bahwasanya ada banyak sekali jenis emosi. Seperti marah, sedih, stres, cemas, takut, insecure, dll. Menurut beliau, semua jenis emosi ada manfaatnya dan  boleh dialami secara wajar.


Sering nggak denger orang ngomong, "nggak boleh marah!", "nggak boleh nangis!", atau "nggak boleh stres!" atau kita sendiri yang pernah ngomong kaya gitu ke orang?


Ternyata, ungkapan seperti itu merupakan toxic positivity. 


Kenapa nggak boleh marah, nangis atau stres, sedangkan semua emosi boleh dialami secara wajar. Bahkan menurut paparan Bu Anna, stres itu wajar banget, dan sangat boleh dialami selama masih dalam batas wajar.



Salah satu manfaat melepas stres adalah membuat tubuh seimbang sehingga menjadi lebih bersemangat. Malah justru bahaya kalau nggak pernah megalami stres.


Tips Emosi Positif Bunda

Sadari bahwa kondisi tubuh dan psikis berhubungan sangat erat, maka sehatkan badan untuk dapat sehatkan psikis.



Selain menjadikan hal di atas sebagai kebiasaan yang baik, cara mengelola emosi positif Bunda yang lain yaitu dengan menenangkan diri. Salah satunya dengan Grounding Tools.



Lakukan juga mengenali batasan tubuh dan psikis, tetap terhubung dengan orang tercinta, memberi waktu untuk steril gadget, dan tetap bersosialisasi.


Hindari melampiaskan kekesalan begitu saja kepada orang lain, menyakiti diri atau orang lain, dan negative self talk.


Jika masalah tidak kunjung tuntas, maka jangan ragu untuk buat janji dengan psikolog klinis.


"Stres (eustress) dibutuhkan untuk membuat kita lebih bersemangat. Namun jika stress berlebihan, Bunda bisa rugikan anak, diri sendiri dan seluruh keluarga. Perlu diketahui bahwa kondisi tubuh terkait erat dengan kondisi psikis, sehatkan tubuh untuk sehatkan fisik. Kuasai cara tenangkan diri, lakukan kebiasaan baik, jika masalah terus berlanjut maka konsultasikanlah kepada ahli,” ujar Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani.



Wow! materinya sangat luar biasa, kan. Saya sampai fokus sekali mendengarkan penjelasan Bu Anna Surti.


Nggak bisa dipungkiri bahwa kebahagiaan adalah satu kunci sukses proses perkembangan motorik hingga emosional anak. Namun sejak pandemi ini, tekanan dan kecemasan yang dialami para Bunda semakin meningkat.


Maka dalam momen memperingati Hari Ibu, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM) menyelenggarakan webinar tersebut.


Nah, webinar kemarin merupakan wujud apresiasi, dukungan, serta edukasi untuk para Bunda karena telah gigih mengemban peran ganda dalam mengasuh anak dan mengurus segala pekerjaan rumah tangga. 


Selain itu, diharapkan terbentuk juga kerekatan antara SBGM dan Bunda melalui kegiatan tersebut dan berbagai layanan Call Center SBGM yang hadir selama 24 jam. 


Sebagai informasi, SBGM merupakan bagian dari Danone SN Indonesia yang memiliki peran mendampingi ibu di sepanjang masa penting perjalanan mereka sebagai seorang ibu untuk dukung si Kecil menjadi Anak Generasi Maju, termasuk pada periode 1000 hari pertama kehidupan. 


Pada tahun 2021 ini, SBGM telah mendampingi lebih dari 200,000 orang tua di seluruh Indonesia dengan menjawab pertanyaan mereka mengenai nutrisi, produk dan tumbuh kembang si Kecil. SBGM saat ini berjumlah lebih dari 60 orang, dengan latar belakang yang berasal dari Pendidikan Gizi, Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan. 


“Kesadaran akan kesehatan mental ibu masih minim. Faktor lingkungan dan budaya turut mempengaruhi, sehingga ibu kerap kali mengabaikannya. Dukungan emosional dari lingkungan sekitar, khususnya keluarga di rumah sangat diperlukan ibu untuk menghadapi masa pandemi, terlebih agar ibu tidak merasa sendirian dan tetap semangat untuk mengasuh si Kecil menjadi Anak Generasi Maju,” tambah Bu Anna Surti Ariani. 


Terima kasih, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dan Sahabat Bunda Generasi Maju (SBGM) sudah memfasilitasi acara ini. 


Semoga semakin banyak Bunda-Bunda yang aware terhadap kesehatan mental serta lebih mampu untuk mengelola emosi positif ketika mengasuh si kecil. 

#webinarsahabatbundagenerasimaju 


Salam, 

Tidak ada komentar

Welcome to my second home, dan terima kasih sudah mampir ke rumah.