Gizi terbaik berawal dari rumah



Selamat hari gizi nasional yang diselenggarakan pada tanggal 25 januari 2017 ibu-ibu hebat. Ibu-ibu yang rajin masak makanan buat keluarga, ibu-ibu yang rajin belanja sayuran dan lauk pauk, ibu-ibu yang tidak pernah lelah berjibaku di dapur demi membuat makanan sehat untuk keluarga tercinta.

Berbeda dulu dan sekarang. Orang tua zaman dulu, dengan bahan makanan yang seadanya dan alat dapur sepunyanya, mereka hidup sehat. Sekarang zaman sudah berubah, pengetahuan semakin luas yang didukung dengan teknologi digital yang serba canggih. Butuh resep masakan atau alat tempur dapur dengan brand terkenal, cukup search di mesin pencari.

Dulu, semua bahan makanan 100% masih asli zat gizinya, belum ada yang terpapar zat-zat kimia. Dulu, makanan cepat saji tidak mengakar dan membumi seperti sekarang atau mungkin dulu malah belum ada. Dulu, zat-zat kimia seperti formalin, boraks, pewarna pakaian, pijer dan sejenisnya, digunakan sesuai tempat dan fungsinya. Dulu, makanan sehat mudah ditemukan. Itu dulu, sebelum semuanya berubah.

Sekarang, tidak heran kalau penyakit yang disebabkan karena kurangnya asupan makanan sehat semakin merajalela. Sudah banyak makanan cepat saji yang buka 24 jam, sudah banyak warung-warung makanan yang siap setiap saat melayani pelanggannya. Padahal, makanan sehat adalah berawal dari rumah, rumah kita, kita yang membuat dan menyajikan.

Walau warung makanan dan sejenisnya memang sedikit banyak membantu, tapi lebih baik tidak untuk dikonsumsi setiap hari kan? Siapa yang bisa menjamin kalau semua bahan serta cara pengolahan dan penyajiannya cukup benar? siapa yang bisa menjamin bahan-bahan masakannya menggunakan bahan yang sehat dan bagus?

Apalagi beberapa stasiun televisi pernah memberitakan bahwa banyak oknum-oknum pedagang yang menggunakan zat kimia pada bahan masakan dan makanan atau menggunakan bahan-bahan masakan yang tidak layak dan tidak seharusnya untuk dikonsumsi.

Bahkan lebih gila lagi, mencampurkan darah binatang dan obat sakit kepala ke masakan agar dagingnya empuk dan enak - itu yang pernah saya tonton di televisi. Jadi tidak heran kalau orang dulu tidak gampang sakit, makanannya saja berbeda.

Memang tidak bisa dipukul rata semua pedagang berbuat curang, karena masih banyak pedagang yang jujur yang mengedepankan kualitas demi kesejahteraan bersama. Meski begitu, tetap perlu hati-hati bukan?

Gizi terbaik berawal dari rumah, karena kita yang tahu bagaimana pengolahan dan penyajiannya, bagaimana memilih bahan-bahan makanannya, bagaimana menyimpannya. Makanan rumah yang enak, tubuh pun sehat.

Untuk investasi kesehatan keluarga jangka panjang, yuk memasak! :)

2 komentar

  1. betul sih tapi kita juga susah ya ngontrol anak di sekolah karena mereka jajan apa yang dibeli temannya juga, walau sudah diberitahu tapi ya begitulah

    BalasHapus
  2. AKu juga jarang jajanin anak2 mbak, lbh sering kubawain bekal

    BalasHapus

Welcome to my second home, dan terima kasih sudah mampir ke rumah.